Jumat, 02 November 2012

[#3] Unlimited Fantasy Online | Prologue

Novel | Fiksi Ilmiah

«Dream Drive Helmet» akhirnya ditemukan. Sebuah alat pengganti «PC» yang selama ini dikenal orang. Sebuah alat yang akan membuat penggunanya masuk ke dalam alam «Virtual Reality». Alam digital yang tampak begitu nyata.

Pada awal pembuatannya, «DDH» dimanfaatkan untuk para pekerja keras agar tetap bekerja walaupun mereka harus beristirahat. Bagiku, bekerja dan belajar saat tidur merupakan hal yang paling bermanfaat dari «DDH». Hanya saja, tidak semua orang berpikiran sama.

Penjualan «DDH» tidak pernah mencapai target yang pihak pengembang inginkan. «DDH» hanya menjadi alat canggih yang kurang diminati. Namun pihak pengembang tidak kehabisan akal. Mereka selalu mempunyai ide untuk mengkatrol penjualan produk mereka.

Mereka menyebarkan kode dan angka pemrograman dasar dari «DDH». Alhasil, ribuan bahkan jutaan programmer berlomba-lomba membuat dunia «Virtual Reality» yang mereka inginkan. Kini program-program «DDH» tidak hanya dikemas dalam bentuk kantor dan juga ruang belajar yang membosankan.

Dengan «DDH», kini manusia dapat mengunjungi taman bermain, tempat peribadatan, department store, klub malam, biro jodoh, kasino, hingga tempat prostitusi.

Kini, hampir semua manusia memiliki «DDH». Mereka memanfaatkan «DDH» untuk banyak hal, mulai dari alasan pekerjaan, pendidikan, ibadah, hiburan yang bersifat amoral, hingga bermain game.

Jenis game terpopuler di era «DDH» adalah «MMORPG» atau lebih tepatnya «VRMMORPG». Tingkat realitas yang dimiliki oleh game «VRMMORPG» membuat banyak orang menyebut «DDH» sebagai «Second Life».

Popularitas yang dimiliki oleh «VRMMORPG» membuat 75 persen pengguna «DDH» memanfaatkan alat luar biasa ini untuk bermain «VRMMORPG» dan merasakan «Second Life». Dari ribuan game «VRMMORPG» yang beredar, ada sebuah game yang berhasil menyita hampir 50 persen pemain «VRMMORPG» di seluruh dunia.

Game tersebut adalah sebuah game sempurna dengan kemungkinan tanpa batas. Game itu berjudul «Unlimited Fantasy Online».

Bersambung
Yusuf Abdac © 2012

Tidak ada komentar: